Konfigurasi Mikrotik Backup/Restore & Export/Import pada Virtualbox

Konfigurasi Mikrotik Backup/Restore  & Export/Import pada Virtualbox 

Setting Mikrotik RB750 Lengkap - Tulisan IT

1. Kita connect an terlebih dahulu pada mikrotik.


2. Pilih Files pada tab menu, lalu klik backup.


3.  Masukkan name dan password untuk file yang akan dibackup, dan  klik backup.



4. Maka files yang sudah kita buat akan muncul di File List.


5. Selanjutnya kita ke menu Terminal dan masukkan perintah export file=router1 lalu ketikkan perintah file print untuk memastikan file sudah tersedia.


6. Maka file backup akan muncul pada File List, lalu kita pindahkan ke folder kita dan buka file keduanya.


7. Ini adalah tampilan isi dari file backup, dapat terlihat bahwa filenya tidak bisa terbaca dan tidak bisa diedit maupun diubah.


8. Selanjutnya ini adalah tampilan dan isi dari file rsc. yang mudah dimengerti dan tentu saja bisa diedit dan diubah.


Restore Konfigurasi

1. Langkah awal kita pilih system dan klik pada reset configuration untuk mereset konfigurasi sebelumnya.


2. Lalu pilih No Default Configuration  dan pilih reset configuration.


3. Maka pilih Yes pada tampilan pop up Reset Configuration.



4. Secara otomatis akan disconnect, kita pilih Reconnect.


5. Maka kita pastikan konfigurasinya kosong.


6. Kita ke tab menu dan pilih Files, lalu kita klik pada upload. 


7. Selanjutnya kita pilih file yang akan kita upload.


8. Pastikan file yang kita upload sudah muncul pada File List.


9. Selanjtnuya kita ke menu terminal dan ketikkan perintah import file-name=router1.rsc.


10. Jika sudah kita lihat konfigurasi IP nya, dan pastikan IP nya sudah ada berarti restore data sudah brhasil.


Cara Membackup Otomatis

1. Pertama kita pilih system  pada menu tab dan klik script.


2. Klik tanda tambah untuk menambahkan Script List.


3. Selanjutnya masukkan name dan source jika sudah apply lalu pilih Run Script  dan klik OK.



4. Kembali lagi pada tab menu system dan pilih scheduler.



5. Klik tanda tambah untuk menambahkan scheduler.


6. Selanjutnya masukkan nama schedule dan untuk Start Time pilih startup. Tentukan interval waktunya jangan lupa untuk mengisikan event, jika sudah apply dan ok.


7. Jika sudah kita lihat pada File List dan pastikan file backup sudah tersedia secara otomatis.


10 Perbedaan Backup/Restore dengan Export/Import

1. File dalam Backup terenkripsi,sedangkan File Export tidak terenkripsi.

2. Setelah melakukan Restore maka kita akan diminta untuk mereboot agar Konfigurasi dapat berjalan,sedangkan dalam Import tanpa mereboot pun Konfigurasi sudah dapat berjalan.

3. Backup melakukan konfigurasi bisa melalui GUI dan bisa melalui CLI,sedangkan Export/Import hanya bisa melalui CLI saja.

4. File dalam Backup tidak bisa diubah atau di edit,sedangkan File Export itu bisa di edit/diubah.

5. Import bersifat Overwrite yang berarti tidak menghapus konfigurasi sebelumnya,sedangkan Restore bersifat Write artinya menghapus konfigurasi sebelumnya.

6. Pada Backup itu bisa menggunakan Username dan password,sedangkan dalam Export hanya username saja.

7. Backup bisa Restore dengan versi Router Berbeda,sedangkan Export tidak bisa.

8. Dalam melakukan Backup tidak bisa mem-Backup sebagian Konfigurasi saja,otomatis harus membackup semuanya,sedangkan dalam melakukan Export kita bisa memilih Konfigurasi apa yang ingin kita Export/simpan.

9. File Backup berformat .backup,sedangkan file Export berformat .rsc.

10. Untuk Restore itu bisa menimpa Konfigurasi Sebelumnya,sedangkan dalam Import kita tidak bisa menimpa file Konfigrusi yang sudah ada.


Sekian Terima Kasih..
Wassalammualaikum Wr.Wb.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Komunikasi Data Dalam Jaringan

Cara Menginstall Debian 9 dengan Vmware

Konfigurasi FTP Server pada Debian 9